Bika Ambon Medan: Manis Legit Beraroma Pandan
Rahmatullah.id – Bika Ambon Medan di kenal dengan rasa manis legit dan aroma pandan yang khas. Simak sejarah, keunikan, dan rahasia kelezatannya di sini!
Pendahuluan
Indonesia di kenal dengan kekayaan kulinernya yang tak terhitung jumlahnya, dan salah satu kue tradisional yang berhasil menembus popularitas hingga mancanegara adalah Bika Ambon Medan. Teksturnya yang kenyal, berserat, serta rasanya yang manis legit dengan aroma pandan yang menggoda membuat kue ini menjadi oleh-oleh wajib saat berkunjung ke Kota Medan, Sumatera Utara.
Meskipun namanya mengandung kata “Ambon”, kue ini sebenarnya berasal dari Medan, bukan dari Ambon di Maluku. Keunikan nama dan cita rasanya yang khas membuat banyak orang penasaran dengan asal-usul serta rahasia di balik kelezatan Bika Ambon. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, proses pembuatan, variasi rasa, dan daya tarik Bika Ambon sebagai ikon kuliner Medan.
BACA JUGA : Fátima Portugal: Keajaiban Spiritual di Sanctuary Maria
Sejarah dan Asal-Usul Bika Ambon
Asal-usul nama Bika Ambon masih menjadi perdebatan hingga kini. Ada beberapa versi cerita yang beredar:
- Versi Lokasi Jalan Ambon di Medan
Menurut banyak sumber lokal, kue ini pertama kali di jual di Jalan Ambon, kawasan Sei Kera, Medan. Karena popularitasnya di daerah tersebut, orang kemudian menyebutnya sebagai “Bika dari Ambon”, yang akhirnya di kenal sebagai Bika Ambon. - Versi Adaptasi Kue Bika dari Melayu
Beberapa ahli kuliner berpendapat bahwa Bika Ambon merupakan hasil adaptasi dari kue tradisional Melayu bernama Bika. Bedanya, Bika Ambon mengalami modifikasi bahan dan teknik pembuatan hingga menghasilkan tekstur yang lebih lembut, berserat, dan memiliki aroma khas pandan.
Apapun versi asal-usulnya, satu hal yang pasti: Bika Ambon kini menjadi ikon kuliner khas Medan yang terkenal di seluruh Indonesia dan bahkan hingga ke mancanegara.
Keunikan Tekstur dan Rasa Bika Ambon
Ciri paling khas dari Bika Ambon adalah teksturnya yang berserat seperti sarang lebah. Ketika di potong, terlihat rongga-rongga kecil di dalamnya yang membuat kue ini kenyal dan lembut saat di gigit. Proses fermentasi menggunakan ragi menjadi rahasia utama yang menciptakan struktur unik tersebut.
Selain itu, kombinasi bahan alami seperti santan kelapa, telur, gula, tepung tapioka, dan daun pandan menghasilkan cita rasa manis legit dengan aroma harum yang menggoda. Aroma pandan dan serai yang di gunakan dalam adonan membuat Bika Ambon berbeda dari kue manis lainnya — lembut di dalam, renyah di luar, dan harum menenangkan.
Proses Pembuatan Bika Ambon
Membuat Bika Ambon membutuhkan ketelatenan karena prosesnya cukup panjang dan rumit. Namun, hasilnya sepadan dengan kelezatan yang di hasilkan. Berikut tahapan umum dalam pembuatan Bika Ambon tradisional:
- Menyiapkan Bahan Utama
Bahan yang di gunakan antara lain: santan kelapa kental, telur ayam, gula pasir, tepung tapioka, tepung terigu, ragi instan, daun pandan, daun jeruk, dan serai. - Merebus Santan dan Rempah
Santan di masak bersama daun pandan, daun jeruk, dan serai hingga harum, lalu di dingin kan. Campuran ini menjadi bahan dasar untuk menghasilkan aroma khas Bika Ambon. - Membuat Adonan dan Fermentasi
Campuran tepung, telur, gula, dan ragi di kocok hingga rata, kemudian di tambahkan santan rebus yang telah dingin. Adonan kemudian di diam kan selama 2–3 jam agar proses fermentasi berlangsung dan membentuk serat alami. - Memanggang dengan Api Sedang
Setelah di fermentasi, adonan di masukkan ke dalam cetakan dan di panggang. Awalnya di tutup rapat agar mengembang sempurna, kemudian di buka agar bagian atasnya mengering dan berwarna keemasan. - Hasil Akhir
Kue yang matang akan memiliki warna kuning keemasan, bertekstur kenyal, berserat indah, dan mengeluarkan aroma pandan yang wangi.
Variasi Rasa Kekinian
Seiring perkembangan zaman, Bika Ambon kini hadir dalam berbagai varian rasa untuk menarik minat generasi muda. Meskipun rasa original tetap menjadi favorit, beberapa inovasi modern yang populer antara lain:
- Bika Ambon Pandan Original – Versi klasik dengan aroma pandan yang kuat dan tekstur kenyal.
- Bika Ambon Keju – Perpaduan rasa manis legit dengan gurihnya parutan keju.
- Bika Ambon Cokelat – Cocok bagi pecinta cokelat, memberikan sensasi manis yang berbeda.
- Bika Ambon Durian – Varian khas Medan lainnya dengan aroma durian yang kuat dan legit.
- Bika Ambon Pandan Latte atau Matcha – Inovasi modern yang memadukan cita rasa tradisional dan tren kekinian.
Meskipun bervariasi, semua jenis Bika Ambon tetap mempertahankan ciri khas tekstur berserat dan aroma pandan yang menggugah selera.
Bika Ambon Sebagai Oleh-Oleh Khas Medan
Berlibur ke Medan rasanya belum lengkap tanpa membawa pulang Bika Ambon sebagai oleh-oleh. Hampir di setiap sudut kota, kamu bisa menemukan toko yang menjual Bika Ambon segar setiap hari.
Beberapa hal yang membuat Bika Ambon menjadi oleh-oleh favorit antara lain:
- Tahan lama – Jika di simpan dengan benar, Bika Ambon bisa bertahan hingga 3–4 hari tanpa bahan pengawet.
- Mudah di kemas dan di bawa – Teksturnya yang padat membuatnya aman dalam perjalanan jauh.
- Rasa khas Medan yang autentik – Setiap gigitan menghadirkan perpaduan manis, gurih, dan aroma wangi yang sulit dilupakan.
Untuk menjaga kesegaran, Bika Ambon biasanya dikemas dalam kotak kardus dengan ventilasi kecil agar tidak lembap.
Tips Menyimpan dan Menikmati Bika Ambon
Agar Bika Ambon tetap lezat meski disimpan beberapa hari, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
- Simpan di suhu ruang (1–2 hari): Pastikan kue dalam wadah tertutup agar tidak terkena udara langsung.
- Gunakan kulkas jika ingin lebih awet (3–5 hari): Bungkus dengan plastik atau wadah kedap udara agar tidak kering.
- Hangatkan sebelum disajikan: Panaskan di oven atau kukus selama 5 menit agar teksturnya kembali lembut dan aromanya keluar sempurna.
Bika Ambon paling nikmat disantap dengan segelas teh hangat atau kopi hitam, terutama saat sore hari.
Nilai Filosofis dan Budaya di Balik Bika Ambon
Selain kelezatannya, Bika Ambon juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Medan. Teksturnya yang berserat sering diartikan sebagai simbol keakraban dan kebersamaan. Serat-serat yang menyatu dalam adonan menggambarkan harmoni antaretnis di Medan yang hidup berdampingan dengan damai — Melayu, Tionghoa, Batak, dan India.
Kue ini menjadi saksi budaya kuliner yang menyatukan berbagai pengaruh tradisi, dari teknik memasak Melayu hingga sentuhan rasa modern.
Kesimpulan
Bika Ambon Medan bukan sekadar kue tradisional, melainkan warisan kuliner yang mengandung nilai sejarah, budaya, dan cita rasa tinggi. Dengan tekstur berserat, rasa manis legit, dan aroma pandan yang khas, kue ini berhasil mempertahankan pesonanya selama puluhan tahun.
Dari dapur sederhana di Jalan Ambon hingga dikenal di seluruh Indonesia, Bika Ambon membuktikan bahwa kelezatan sejati selalu lahir dari perpaduan antara tradisi, ketelatenan, dan inovasi.
Jadi, saat kamu berkunjung ke Medan, jangan lupa membawa pulang Bika Ambon Medan — kue manis legit beraroma pandan yang menjadi simbol cinta kuliner khas Nusantara.