Masjid Al Osmani Medan: Warisan Emas Kesultanan Deli
Rahmatullah.id – Masjid Al Osmani Medan, masjid kuning bersejarah peninggalan Kesultanan Deli, simbol budaya dan religi Sumatera Utara.
Sejarah Awal Masjid Al Osmani
Masjid Al-Osmani adalah salah satu masjid tertua di Sumatera Utara, terletak di Jalan Yos Sudarso, Medan Labuhan. Masjid ini didirikan pada tahun 1854 oleh Sultan Osman Perkasa Alam, Sultan Deli ketujuh. Dari nama beliau, masjid ini kemudian dikenal sebagai Masjid Al Osmani Medan.
Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga bukti kejayaan Kesultanan Deli yang pernah berpengaruh besar di wilayah Sumatera Timur. Dengan usia lebih dari 160 tahun, Masjid Al-Osmani menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, perkembangan Islam, dan kebudayaan Melayu Deli.
BACA JUGA : Masjid Agung Bandung: Ikon Religi Jawa Barat
Arsitektur Masjid Kuning
Ciri khas paling mencolok dari Masjid Al-Osmani adalah warna kuning yang mendominasi bangunannya. Warna kuning dalam budaya Melayu melambangkan kejayaan, kebesaran, dan kemuliaan. Karena itu, masjid ini sering disebut juga sebagai Masjid Kuning.
Arsitektur masjid merupakan perpaduan berbagai gaya: Melayu, India, Timur Tengah, Tiongkok, dan bahkan Eropa. Hal ini tampak pada bentuk kubah, ukiran kayu, jendela, hingga tiang-tiang penyangga yang kokoh. Keunikan ini menjadikan Masjid Al-Osmani bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga objek wisata sejarah dan budaya.
Interior masjid dihiasi dengan ukiran kayu jati asli yang masih terawat hingga kini. Pilar-pilar besar menopang bangunan dengan kokoh, sementara jendela-jendela besar memungkinkan cahaya alami masuk, menciptakan suasana tenang dan khusyuk.
Makna Religius dan Budaya Masjid Al Osmani Medan
Masjid Al-Osmani bukan hanya pusat ibadah umat Islam, tetapi juga simbol harmonisasi budaya di Medan. Dengan perpaduan arsitektur lintas budaya, masjid ini mencerminkan keterbukaan Kesultanan Deli terhadap pengaruh luar, sekaligus menegaskan identitas Melayu yang religius.
Hingga kini, masjid tetap aktif di gunakan untuk salat lima waktu, salat Jumat, pengajian, serta peringatan hari besar Islam. Masjid ini juga menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat sekitar, terutama dalam menjaga nilai-nilai tradisi Islam Melayu.
Hubungan dengan Kesultanan Deli
Kesultanan Deli memainkan peran penting dalam pembangunan Masjid Al-Osmani. Sultan Osman Perkasa Alam, sebagai pendiri, mewariskan jejak sejarah yang sangat kuat melalui masjid ini. Sultan-sultan penerus Kesultanan Deli juga turut memperluas dan merawat masjid, sehingga hingga kini bangunannya tetap terjaga.
Masjid ini menjadi lambang hubungan erat antara kerajaan Melayu Deli dan masyarakatnya. Selain itu, keberadaan masjid memperlihatkan peran penting Islam sebagai fondasi dalam kehidupan sosial dan budaya Kesultanan Deli.
Masjid Al Osmani Medan Daya Tarik Wisata Religi
Selain nilai sejarahnya, Masjid Al-Osmani juga menjadi destinasi wisata religi yang menarik. Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur kuno, suasana religius, serta belajar tentang sejarah Kesultanan Deli.
Bagi fotografer, masjid ini menghadirkan sudut-sudut artistik dengan dominasi warna kuning cerah yang kontras dengan langit biru. Interior dengan ukiran kayu tua dan suasana sakral juga sering menjadi daya tarik untuk diabadikan.
Masjid Al-Osmani juga menjadi salah satu ikon wisata budaya Medan yang sering di kunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama mereka yang tertarik dengan sejarah kerajaan Melayu di Indonesia.
Perawatan dan Pelestarian
Sebagai bangunan bersejarah, Masjid Al-Osmani mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah. Renovasi telah di lakukan beberapa kali untuk memperkuat struktur tanpa mengubah keaslian arsitektur.
Upaya pelestarian ini bertujuan agar masjid tetap berdiri kokoh sebagai warisan budaya dan agama. Kehadirannya bukan hanya penting bagi warga Medan, tetapi juga bagi sejarah Islam di Nusantara.
Tips Berkunjung ke Masjid Al-Osmani
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Masjid Al-Osmani, berikut beberapa tips:
- Kenakan pakaian sopan dan tertutup, menghormati kesakralan masjid.
- Datang di luar waktu salat, jika ingin mengeksplorasi interior dan mengambil foto.
- Hormati aktivitas jamaah, jaga ketenangan dan kebersihan di dalam masjid.
- Pelajari sejarahnya, agar kunjungan lebih bermakna, terutama mengenai peran Kesultanan Deli.
- Eksplorasi kawasan sekitar, karena Medan Labuhan juga menyimpan jejak sejarah Melayu yang menarik.
Kesimpulan
Masjid Al-Osmani di Medan adalah warisan berharga dari Kesultanan Deli yang mencerminkan kejayaan Islam dan budaya Melayu. Dengan arsitektur unik bercorak kuning, masjid ini menjadi ikon sejarah sekaligus pusat religius yang terus hidup hingga kini.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Al-Osmani juga menjadi destinasi wisata religi dan budaya yang patut di kunjungi. Keindahan arsitektur, nilai sejarah, serta makna spiritualnya menjadikannya salah satu masjid bersejarah paling penting di Indonesia.