Candi Sewu Pesona Sejarah Budha di Klaten Jawa Tengah
Candi Sewu, Warisan Budha yang Megah
Rahmatullah.id – Indonesia di kenal sebagai negeri dengan warisan budaya yang sangat kaya. Salah satu peninggalan bersejarah yang masih berdiri megah hingga kini adalah Candi Sewu, kompleks candi Budha yang berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Meski namanya “Sewu” yang berarti seribu, jumlah candi di kompleks ini tidak mencapai angka tersebut, melainkan sekitar 249 candi. Namun, kemegahan dan nilai sejarahnya membuat Candi Sewu tetap istimewa di mata dunia.
Candi Sewu merupakan salah satu kompleks candi Budha terbesar di Indonesia, bahkan lebih tua dari Candi Prambanan yang letaknya tidak jauh dari sana. Candi ini menjadi bukti harmonisasi budaya dan perkembangan agama Budha di Jawa pada abad ke-8.
Sejarah Candi Sewu
Candi ini di bangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra sekitar abad ke-8 Masehi, bersamaan dengan perkembangan besar agama Budha Mahayana di Jawa Tengah. Kompleks candi ini di perkirakan selesai dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran dari Kerajaan Mataram Kuno.
Menurut para ahli sejarah, Candi Buddha yang satu ini berfungsi sebagai pusat peribadatan umat Budha, sekaligus menjadi pusat pembelajaran agama. Kehadiran candi ini juga menandai kuatnya pengaruh budaya Budha di wilayah Jawa Tengah sebelum munculnya dominasi Hindu di era berikutnya.
Arsitektur yang Megah dan Unik
Candi ini terdiri dari satu candi utama yang besar di tengah, di kelilingi oleh ratusan candi perwara (candi pendamping) yang tersusun rapi. Candi utama memiliki tinggi sekitar 30 meter dengan bentuk segi delapan, dilengkapi berbagai relief dan ornamen yang indah.
Relief pada dinding candi menggambarkan kisah-kisah Budha, ajaran moral, serta kehidupan masyarakat pada masa itu. Selain itu, struktur bangunan menggunakan batu andesit yang kuat dan di padukan dengan teknik konstruksi canggih pada zamannya.
Keunikan lain dari Candi yang satu ini adalah letaknya yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan. Hal ini sering di tafsirkan sebagai bukti adanya toleransi dan harmoni antara pemeluk agama Budha dan Hindu pada masa lalu.
Mitos dan Legenda Candi Sewu
Nama “Candi Sewu” tidak lepas dari legenda rakyat yang berkembang di masyarakat Jawa. Salah satu cerita populer adalah kisah Roro Jonggrang, yang mengisahkan seorang putri yang meminta di buatkan seribu candi dalam semalam oleh Bandung Bondowoso. Meski kisah ini lebih lekat dengan Candi Prambanan, nama Candi Sewu sering di kaitkan sebagai bagian dari legenda tersebut.
Meski demikian, secara historis, nama Sewu lebih merujuk pada jumlah candi yang banyak dalam satu kompleks. Mitos dan sejarah kemudian berpadu, menjadikan Candi ini semakin menarik di mata pengunjung.
Candi Sewu sebagai Destinasi Wisata Sejarah
Kini, Candi ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Jawa Tengah. Kompleks ini di kelola bersama dengan Candi Prambanan sebagai satu kawasan wisata terpadu. Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur candi, belajar sejarah, sekaligus merasakan ketenangan spiritual yang dipancarkan dari bangunan kuno ini.
Bagi pecinta fotografi, Candi yang satu ini menawarkan spot foto yang indah dengan latar belakang bangunan candi yang megah. Suasana sore hari di kawasan candi juga menambah nuansa magis yang memikat hati.
Upaya Pelestarian
Sebagai situs warisan budaya, Candi ini memerlukan perawatan dan pelestarian yang berkelanjutan. Pemerintah bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) terus melakukan restorasi dan pemeliharaan agar candi ini tetap terjaga keasliannya.
Upaya pelestarian juga dilakukan dengan mengedukasi masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian cagar budaya. Dengan demikian, Candi yang satu ini tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga sumber pembelajaran berharga tentang sejarah Nusantara.
Penutup
Candi Sewu di Klaten, Jawa Tengah adalah salah satu bukti kejayaan peradaban Budha di Indonesia. Dengan arsitektur megah, sejarah panjang, serta nilai budaya tinggi, candi ini pantas disebut sebagai permata sejarah bangsa.
Berwisata ke Candi Sewu bukan hanya perjalanan melihat bangunan kuno, tetapi juga kesempatan untuk mengenal lebih dekat warisan budaya yang mengajarkan tentang toleransi, spiritualitas, dan keindahan seni arsitektur klasik.