Dome of the Rock Qubbatus Sakhra Situs Isra Mi’raj
Rahmatullah.id – Dome of the Rock atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Qubbatus Sakhra, adalah salah satu bangunan paling bersejarah dan sakral dalam peradaban Islam. Terletak di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, bangunan ini bukan hanya menjadi landmark arsitektur yang megah, tetapi juga memiliki makna religius mendalam karena diyakini sebagai tempat terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Bangunan berkubah emas ini berdiri kokoh di atas sebuah batu besar yang disebut As-Sakhra. Batu inilah yang menjadi saksi sejarah spiritual perjalanan Nabi dari Masjidil Haram di Mekah menuju langit untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Sejarah Pembangunan Dome of the Rock
Qubbatus Sakhra di bangun pada tahun 691 M oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Umayyah. Pembangunan ini di lakukan untuk menegaskan identitas Islam di Yerusalem serta memberikan tempat ibadah yang indah bagi kaum Muslimin.
Bangunan ini berbentuk oktagonal dengan kubah emas megah yang menjadi ciri khasnya. Interiornya di hiasi mosaik indah, kaligrafi Arab, serta ukiran geometris yang mencerminkan kejayaan seni Islam awal. Hingga kini, Qubbatus Sakhra di anggap sebagai salah satu mahakarya arsitektur Islam tertua yang masih bertahan.
Makna Religius dalam Isra’ Mi’raj
Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa tersebut, Nabi melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem (Isra’), lalu naik ke langit (Mi’raj) untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Batu besar di bawah kubah Qubbatus Sakhra di yakini sebagai pijakan Nabi sebelum melakukan Mi’raj. Oleh karena itu, Qubbatus Sakhra memiliki kedudukan spiritual tinggi bagi umat Islam di seluruh dunia. Tempat ini tidak hanya menjadi simbol ibadah, tetapi juga pengingat pentingnya shalat sebagai tiang agama.
Arsitektur dan Keindahan Dome of the Rock
Keistimewaan Qubbatus Sakhra tidak hanya terletak pada sejarahnya, tetapi juga pada keindahan arsitekturnya. Beberapa ciri khas bangunan ini antara lain:
- Kubah Emas: Berdiameter sekitar 20 meter dan menjulang setinggi 35 meter, kubah ini berlapis emas sehingga berkilau indah di bawah sinar matahari.
- Desain Oktagonal: Bentuk segi delapan melambangkan keseimbangan dan keindahan dalam tradisi seni Islam.
- Mosaik dan Kaligrafi: Interiornya di hiasi kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an yang mempertegas pesan spiritual dan keagungan Allah SWT.
- Batu Suci (As-Sakhra): Batu besar di dalam bangunan yang di yakini menjadi titik awal Mi’raj Nabi.
Dome of the Rock dan Komplek Al-Aqsa
Dome of the Rock sering kali di salahartikan sebagai Masjid Al-Aqsa. Padahal, Qubbatus Sakhra adalah bagian dari Haram Al-Sharif atau kompleks Al-Aqsa yang lebih luas. Dalam kompleks ini terdapat Masjid Al-Aqsa di sisi selatan, Masjid Qibli, serta beberapa bangunan bersejarah lainnya.
Meskipun berbeda, keduanya memiliki kedudukan penting bagi umat Islam. Qubbatus Sakhra menjadi simbol visual yang megah, sementara Masjid Al-Aqsa merupakan tempat utama ibadah.
Nilai Spiritual dan Simbol Persatuan
Dome of the Rock bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga simbol persatuan umat Islam. Ribuan peziarah dari seluruh dunia datang ke Yerusalem untuk menyaksikan langsung keagungan Qubbatus Sakhra, berdoa, dan mengenang perjalanan agung Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, keberadaan Qubbatus Sakhra juga menjadi saksi bisu sejarah panjang Yerusalem sebagai kota suci tiga agama besar: Islam, Kristen, dan Yahudi.
Kesimpulan
Dome of the Rock (Qubbatus Sakhra) adalah salah satu situs terpenting dalam sejarah Islam dan peristiwa Isra’ Mi’raj. Dengan arsitektur megah, kubah emas berkilau, serta nilai spiritual yang mendalam, bangunan ini terus menjadi simbol kebanggaan dan inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia.
Mengunjungi Dome of the Rock tidak hanya memberikan pengalaman spiritual, tetapi juga menghadirkan kekaguman atas keindahan arsitektur dan sejarah panjang Yerusalem sebagai kota penuh makna.