BuddhaDestinasi ReligiHinduIslamKristen

Semangat Tak Kenal Usia: Kisah Dr. Kamarul Azman di UTM

Di tengah kemajuan zaman yang semakin pesat, semangat untuk mengejar ilmu pengetahuan tidak mengenal batasan usia. Hal ini terbukti dari kisah inspiratif Dr. Kamarul Azman Jamaluddin, seorang bekas pegawai tentera berusia 79 tahun, yang baru saja meraih gelar Doktor Falsafah (PhD) di Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Dengan pencapaian ini, ia tidak hanya menjadi graduan tertua di kampus tersebut, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda untuk tidak pernah berhenti belajar.

Perjalanan Panjang Menuju Gelar PhD

Dr. Kamarul memulai perjalanan akademiknya dengan semangat yang tak tergoyahkan meskipun harus berjuang menghadapi berbagai tantangan. Sebagai seorang mantan anggota pasukan elit 10 Briged Para, pengalamannya di lapangan militer membekali dirinya dengan disiplin yang tinggi, sebuah keterampilan yang sangat berguna dalam dunia akademis. Ia mengungkapkan bahwa keinginan untuk menuntut ilmu terus membara bahkan setelah pensiun dari tugas militernya.

Kehidupan Belajar yang Tak Pernah Padam

Sikap ingin tahunya yang tinggi mendorong Dr. Kamarul untuk mendaftar di program PhD di UTM. Dengan fokus penelitian di bidang yang bermanfaat bagi masyarakat, ia membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya untuk kaum muda, tetapi juga untuk mereka yang berusia lanjut. Ia berkomitmen untuk menggunakan pengetahuannya untuk memberikan kembali kepada masyarakat, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan kepemudaan dan pengembangan skill.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah Dr. Kamarul bukan hanya cerita tentang prestasi pribadi, tetapi juga merupakan sumber inspirasi bagi banyak orang. Dalam acara konvokesyen ke-69 UTM, semangatnya untuk memberanikan diri mengambil langkah besar di usia yang senja mengingatkan kita semua bahwa belajar adalah proses seumur hidup. Ia berharap dapat memotivasi para pelajar dan profesional muda untuk mengejar impian mereka tanpa mempedulikan usia.

Nilai Kehidupan dan Pembelajaran

Beliau percaya bahwa pendidikan memainkan peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat. Dengan gelar PhD di tangannya, Dr. Kamarul bertekad untuk menjadi agen perubahan yang dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan teknologi di Malaysia. Pendekatan proaktifnya menunjukkan betapa pentingnya bagi setiap orang untuk tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga untuk membagikannya kepada orang lain.

Masyarakat dan Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan seumur hidup adalah konsep yang semakin mendapatkan perhatian, terutama di era digital ini. Dr. Kamarul menyediakan contoh nyata bahwa tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Hal ini turut mendukung gerakan pendidikan seumur hidup yang mendorong individu untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Sebagai seorang datuk dengan 15 cucu, ia berkomitmen untuk menunjukkan kepada generasi mudanya bahwa pengetahuan adalah harta yang tidak pernah mengecewakan.

Refleksi Akhir

Di akhir cerita ini, kita dapat melihat betapa bagaimana perjalanan Dr. Kamarul Azman Jamaluddin tidak hanya berkisar pada pencapaian akademis, namun juga pada hakikat belajar sebagai bagian integral dari kehidupan manusia. Dengan semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Dr. Kamarul, ia telah mengajak kita semua untuk mengejar ilmu tanpa batas, dan menyadari bahwa setiap langkah yang diambil dalam pembelajaran akan membentuk masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat.

Secara keseluruhan, pencapaian Dr. Kamarul seharusnya menjadi titik tolak bagi kita semua untuk mendukung budaya pembelajaran aktivitas sepanjang hayat. Dalam dunia yang terus berubah, pendidikan adalah kunci untuk tetap relevan dan berdaya saing. Seperti yang dikatakan Dr. Kamarul, tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar, dan semua orang berhak mendapatkan kesempatan untuk terus berkembang.